Pelestarian Bangunan Kolonial: Identitas Arsitektur Kota Gorontalo
DOI:
https://doi.org/10.69623/j-multitechno.v1i1.79Keywords:
Arsitektur Kolonial, Pelestarian, Identitas, Warisan BudayaAbstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi potensi dan tantangan pelestarian bangunan kolonial sebagai bagian dari identitas arsitektur Kota Gorontalo. Bangunan kolonial merupakan warisan budaya fisik yang memiliki nilai sejarah, arsitektural, dan sosial yang penting dalam pembentukan identitas suatu kota. Di Kota Gorontalo, peninggalan arsitektur kolonial masih tersebar di berbagai kawasan, terutama di pusat kota lama. Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif deskriptif dengan teknik pengumpulan data berupa observasi lapangan, wawancara mendalam dengan pihak-pihak terkait (pemerintah daerah, pemilik bangunan, masyarakat), serta studi dokumentasi dan literatur. Analisis dilakukan dengan menelaah karakteristik fisik bangunan, nilai historis, serta persepsi publik terhadap keberadaan dan fungsi bangunan tersebut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar bangunan kolonial di Gorontalo masih memiliki nilai arsitektural yang kuat dan dapat menjadi penanda identitas kota. Namun, tantangan utama dalam pelestariannya mencakup keterbatasan regulasi, kurangnya anggaran, serta rendahnya kesadaran kolektif. Diperlukan strategi kolaboratif antara pemerintah, masyarakat, akademisi, dan sektor swasta untuk mengintegrasikan pelestarian bangunan kolonial ke dalam perencanaan kota berkelanjutan. Pelestarian ini tidak hanya menjaga jejak sejarah, tetapi juga memperkuat daya tarik budaya dan visual Kota Gorontalo.